Rabu, 20 Februari 2013

 
Contoh konflik sosial di Indonesia
Konflik Sosial Kasus Tegal Dan Cilacap
PENDAHULUAN
Latar Belakang Konflik merupakan bagian tak terpisahkan darimasyarakat. Konflik dapat bersifat tertutup (latent), dapat pula bersifat terbuka(manifest). Konflik berlangsung sejalan dengan dinamika masyarakat. Hanya saja, terdapatkatup-katup sosial yang dapat menangkal konflik secara dini, sehingga tidak berkembangmeluas. Namun ada pula faktor-faktor di dalam masyarakat yang mudah menyulut konflikmenjadi berkobar sedemikian besar, sehingga memporakporandakan rumah, harta bendalain dan mungkin juga penghuni sistem sosial tersebut secara keseluruhan. Dalam suasanasistem sosial masyarakat Indonesia yang sangat rentan terhadap berbagai gejolak ini,sedikit pemicu saja sudah cukup menyebabkan berbagai konflik sosial. Konflik antar desa diTegal (Senin, 10 Juli 2000) dan konflik antar kampung di Cilacap (Kamis, 6 Juli 2000)hanyalah merupakan contoh betapa hal-hal yang bersifat sangat sederhana ternyata dapatmenjadi penyulut timbulnya amuk dan kerusuhan massa yang melibatkan bukan hanya pihak-pihak yang bertikai, melainkan juga seluruh desa. Desa-desa dan kampung-kampung di JawaTengah yang sudah sejak puluhan dan bahkan ratusan tahun hidup dalam keharmonisanantar tetangga dan antar desa tersebut dapat berubah total menjadi saling serang dansaling menghancurkan rumah warga desa lain yang dianggap musuhnya. Pemerintah sebagaipenanggungjawab keamanan dan ketertiban dalam masyarakat sangat berperan pentingdalam menciptakan suasana harmonis antar berbagai kelompok dalam masyarakat. Namun,bila pengendalian sosial oleh pemerintah melalui perangkat-perangkat hukumnya tidakberjalan, maka pengendalian sosial dalam bentuk lain akan muncul dalam masyarakat.Sebagaimana berbagai kerusuhan massal yang pernah terjadi sebelumnya, pemicu-pemicutersebut bukanlah penyebab utama. Ini hanyalah casus belli yang memunculkan konflikterpendam yang berakumulasi secara bertahap. Penyebab utamanya mungkin baru dapatdiketahui setelah suatu kajian yang seksama dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Dalamkaitan inilah, kajian singkat ini ingin diletakkan. Kajian yang ditulis dalam laporan ini,mungkin saja mengalami perubahan dengan berlangsungnya waktu, yaitu dengan semakindiketahuinya faktor-faktor lokal (indigenious factors). Meskipun demikian, laporan initetap di dasarkan atas data sekunder terbatas dengan pendekatan yang kritis. TujuanTujuan utama dari kajian singkat ini adalah untuk mengidentifikasi konflik, mencari faktorpendorong, pemicu dan penyebab terjadinya konflik yang dampaknya sangat merugikan,serta sebagai basis pembuatan peta daerah rawan konflik . Metode Pendekatan Data yangdigunakan sebagai dasar analisis adalah menggunakan data sekunder dan berbagai beritadari berbagai sumber media massa. Meskipun demikian, diupayakan dengan mencermatifaktor-faktor setempat yang lebih dominan sebagai penyebab utama (prima causa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar